Kesehatan ternak babi terus di pantau
Kesehatan Ternak Babi Terus DipantauLiputan6.com, Bantul: Dinas Pertenakan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus memantau kesehatan hewan di sejumlah pertenakan babi yang ada di wilayahnya, Rabu (29/4). Pemerintah setempat juga mencegah masuknya babi dari luar daerah untuk mengantisipasi penyebaran wabah flu babi. Selain itu, akibat merebaknya isu flu babi, harga daging babi menjadi turun sehingga peternak terancam menderita kerugian besar.Lain halnya di Pantai Rebo, Bangka, Bangka Belitung, para peternak tetap tenang di tengah merebaknya isu flu babi. Meski peternakan babi di Bangka merupakan peternakan yang dikelola secara konvensional, para peternak yakin mereka telah menjalankan prosedur yang benar.Antisipasi wabah flu babi juga dilakukan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Profesor Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Rumah sakit tersebut telah menyiapkan tiga ruang isolasi dengan 35 tempat tidur dan sebuah ruang perawatan intensif (ICU) yang berkapasitas 10 tempat tidur. Selain itu juga disediakan obat-obatan dan 10 alat ventilator atau alat bantu pernapasan.Sedangkan persiapan yang dilakukan RS Umum Daerah Tangerang, Banten, yaitu menyediakan ruangan besar untuk empat pasien yang selama ini biasa digunakan untuk menangani pasien flu burung. Direktur RSUD Tangerang Mamahit mengatakan, pasien dengan gejala flu babi akan langsung diisolasi di ruangan avian influenza dan tidak boleh dijenguk karena flu babi dapat menular antarmanusia.Sementara itu, seorang balita berusia 23 bulan di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, dilaporkan meninggal setelah menderita flu babi. Jatuhnya korban ini segera menuai reaksi Presiden Barack Obama. Dari Gedung Putih, Obama menyatakan situasi kesehatan AS amat serius. Ia mendesak pemerintah setempat untuk aktif mendeteksi dan melaporkan kasus baru.Pihak sekolah juga turut didesak untuk mempertimbangkan menutup sekolah jika ditemukan kasus flu babi di antara siswa. Hingga kini, telah ditemukan 65 kasus flu babi di AS, 45 di antaranya ditemukan di Kota New York. Korban pertama flu babi di AS tersebut menambah jumlah korban tewas yang diduga akibat flu babi, yaitu menjadi 160 orang. Sebanyak 159 di antaranya ditemukan di Meksiko.Laporan temuan kasus flu babi hingga kini terus berdatangan. Jerman, Austria, Kosta Rika dan Korea Selatan telah melaporkan temuan kasus flu babi. Sedangkan Inggris, Spanyol dan Selandia Baru melaporkan pertambahan temuan kasus flu babi. Total flu babi telah menyebar di setidaknya 11 negara.Para petugas medis menyatakan, obat flu seperti tamiflu dan relenza sepertinya mampu mematikan virus H1N1 itu. Namun, obat-obatan ini hanya dapat bekerja efektif jika diberikan saat penderita baru menunjukkan gejala flu.Merebaknya wabah flu babi juga memicu kekhawatiran Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kini WHO tengah menggelar sidang darurat di Jenewa, Swiss, untuk membicarakan masalah itu. Serta, mempertimbangkan meningkatkan status siaga pandemi dari tingkat empat ke tingkat lima.(UPI/Tim Liputan 6 SCTV)
Senin, 04 Mei 2009
Flu Babi
Diposting oleh karaii di 18.05
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar